KARATERISTIK INFORMASI
7:56 AM | Author: Unknown
KARATERISTIK INFORMASI YANG BERNILAI 

Karakteristik dari Informasi yang Baik
Informasi dapat dikatakan baik jika memiliki kriteria dan karakteristik sebagai berikut:
  • Information must be pertinent
Informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi tersebut).
  • Information must be accurate
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi seringkali bergantung pada keadaan.

  • Information must be timely
Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  • Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda.
Dari beberapa Sumber pun mengatakan bahwa Karaterisik informasi yang bernilai sebagai berikut :
    1. Accessible
      Accesssibe ini artinya, suatu harus dapat dengan mudah diakses ke semua orang yang berkepentingan. Seperti contoh dalam jurusan kita, SI ( Sistem Informasi). Dalam jurusan ini dalam menyampaikan infomrasi mengenai kuliah dapat dishare atau di publish melalui website e-learning yang terkoneksi dengan jaringan internet. Dengan adanya website ini, semua mahasiswa system  informasi dan dosen dapat mengakses web ini dimanapun mereka berada jika membutuhkan suatu informasi mengenai perkuliahan.
    2. Accurate
      Accurate ini artinya suatu informasi terbebas dari error.  Dalam menyampaikan  informasi, informasi yang diberikan harus ditransmisikan atau di sampaikan ke pencari informasi sesuai dengan informasi yang di sampaikan.
    3. Complete
      Complete artinya suatu informasi itu harus, contain(isinya) harus memenuhi dari apa yang orang – orang yang memmbutuhkan informasi itu. Sehingga orang bisa mendapatkan informasi yang mereka cari. Seperti contohnya, informasi tentang  harga penjualan  saham dari beberapa PT. informasi itu tidak akan lengkap jika dalam informasi tersebut  tidak ada nama dari PT yang menjual sahamnya tersebut.
    4. Economical
      Economical berarti suatu informasi itu harus  mempunyai nilai ekonomis. Maksudnya disini yaitu, suatu informasi itu memiliki nilai yang sama dengan harga atau biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi itu.
    5. Flexible
      Flexible berarti  informasi itu dapat digunakan oleh beberapa  orang dengan  tujuan yang berbeda – beda. Contohnya informasi hasil penjualan suatu produk di perusahaan. Informasi ini dapat digunakan oleh seoarang menejer keuangan untuk menentukan berapa keuantungan perushaaan dan segala macamnya. Untuk menejer produksi, informasi tersebut dapat dipakai untuk menentukan berapa barang yang akan diproduksi untuk periode – periode selanjutnya. Dan bagi menejer marketing, informasi itu dapat digunakan untuk menentukan strategi – strategi untuk memasarkan produk pada periode selanjutnya.
    6. Relevant
      Informasi itu harus sesuai dengan apa yang memang dibutuhkan oleh seseorang. Misalnya informasi mengenai hasil tugas mahasiswa. Informasi ini  cocok( relevant)  jika diberikan untuk Mahasiswa atau Dosen. Namun, tidak cocok atau relavant jika informasi ini dipakai oleh seorang menejer keuangan dalam suatu perusahaan.
    7. Realible
      Suatu informasi dikatakan realible jika terdapat beberapa sumber yang disertakan dalam informasi tersebut. Hal ini dapat menyakinkan suatu decision maker untuk membuat suatu keputusan dari informasi itu. Contohnya, suatu dosen akan percaya bahwa salah satu dari mahasiswanya sakit apabila mahasiswa yang bersangkutan tersebut melampirkan beberapa sumber yang membenarkan informasi tersebut. Seperti contoh, surat keterangan dokter.
    8. Secure
      Informasi harus mempunyai tingkat keamanan tertentu, tujuannya yaitu agar tidak semua orang bisa mengakses informasi yang diberikan. Bisanya, suatu informasi dberikan suatu kode atau password untuk mengaksesnya. Contohnya yaitu: informasi mengenai saldo nasabah. Informasi ini hanya dapat diakses oleh pihak bank yang bersangkutan dan nasabah tersebut.
    9. Simple
      Informasi yang diberikan harus sesederhana mungkin. Artinya informasi tersebut tidak mengandung informasi – informasi lain yang tidak dibutuhkan oleh pencari informasi. Contohnya seseorang ingin mencari informasi mnegenai gaji pegawai. Informasi gaji pegawai tidak bisa dikatakan simple jika informasi gaji tersebut disertai dengan biodata dari setiap pegawai yang menerima gaji itu.
    10. Timely
      Informasi harus memiliki nilai waktu. Artinya informasi  itu mempunyai batasan nilai waktu. Salah satu contohnya yaitu informasi mengenai cuaca di suatu tempat pada hari ini. Informasi tersebut hanya berlaku untuk hari ini dan  tidak akan berlaku lagi untuk hari – hari selanjutnya.
    11. Verifiable
      Suatu informasi dakatakan verifiable jika bisa dibuktikan kebenarannya. Seperti contoh, dalam perkuliahan di suatu universitas. Ada informasi bahwa Mahasiswa yang bernama X tidak masuk kuliah. Pihak dosen dapat membuktikan hal tersebut salah satunya dengan mengecek  langsung ke kelas atu ruangan yang bersangkutan bahwa si Mahasiswa itu mamang benar tidak masuk kelas.
Informasi dapat dikatakan bernilai jika sudah memenuhi dari karakteristik – karakteristik informasi yang ada di atas. Dengan adanya karakteristik – karakteristik tersebut, organisasi, perusahaan atau individu dapat memilah mana informasi yang tepat maupun tidak tepat bagi mereka.
Informasi berasal dari sekumpulan data – data  yang sudah dimanipulasi, dikelolah dan dimaniplasi oleh suatu system yang dinamakan  Sistem infomasi.  System infomasi itu sendiri memiliki penegertian kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi yang mempunyai fungsi mengumpulkan dan memanipulasi data dan meberikan suatu feedback untuk proses selanjutnya.
Kedudukan Sistem informasi dalam suatu organisasi itu sangat bermanfaat.  Dengan adanya system informasi ini suatu organisasi dipermudah pengerjaannnya sehingga akan menurunkan biaya perusahaan (reduce cost).  Hal ini terjadi karena system informasi dapat mengelolah data – data yang acak menjadi suatu informasi yang terstruktur dengan efektif dan efisien.  selain itu dengan adanya system informasi dapat menurunkan tingkat resiko dari suatu organisasi. Misalnya, dalam keuangan suatu organisasi. Dengan adanya IS,  dapat meminimaliasir resiko kesalahan dalam perhitungan keuangan. karena semuanya telah menggunakan komputasi dengan sedikit intervensi dari manusia.

Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir secara pasti nilai keuntungannya (dalam satuan uang), tetapi kita dapat menaksir nilai efektifitas dari informasi tersebut. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisiscost effectiveness atau costbenefit.

   

Lajutkan Membaca...!!
KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
7:28 AM | Author: Unknown


KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Diantaranya sebagai berikut:
1.      Goal and objective pada tiap-tiap Sistem Informasi Akuntansi didesain untuk mencapai tujuan tertentu.

2.      Input, data harus digabungkan dan dimasukkan sebagai input pada suatu sistem, pada SIA input umumnya berupa data transaksi dan jurnal entry.

3.      Output,merupakan informasi yang dihasilkan oleh sistem, output pada sistem yang dimasukan kembali kedalam sistem sebagai input disebut feedback.

4.      Data Storege, merupakan tempat penyimpanan data pada Sistem Informasi Akuntansi.

Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi :

    Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan berorganisasi secara efisien dan efektif.
    Mendukung pengambilan keputusan.
    Menyediakan pengendalian internal yang memadai (cukup).
    Mendukung aktivitas rutin.

Subsistem dasar Sistem Informasi Akuntansi:

    Siklus Pendapatan : mencakup kegiatan penjualan dan pembelian dalam bentuk uang tunai.
    Siklus pengeluaran : mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk tunai.
    Siklus penggajian sumber daya manusia : mengontrak dan menggaji pegawai.
    Siklus produksi : mengubah bahan mentah menjadi barang jadi.
    Siklus keuangan : mendapatkan dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali.
Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari lima komponen, yaitu :

    Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.
    Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktifitas-aktifitas organisasi.
    Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
    Software yang dipakai untuk memproses data dan organisasi.
    Infrastruktur teknologi informasi, termasuk computer, peralatan prndukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Lajutkan Membaca...!!
S.I.A
7:02 AM | Author: Unknown


SIA
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.

Adapun kerangka kerja sistem informasi dibagi menjadi 2 yang utama yaitu : Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi. Namun yg akan saya jelaskan adalah apa yg dimaksud dengan Sistem Informasi Akutansi.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :

* Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
* Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
* Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem:

* Sistem pemrosesan transaksi

mendukung proses operasi bisnis harian.

* Sistem buku besar/ pelaporan keuangan

menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

* Sistem pelaporan manajemen

yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
        SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
       Berpegang pada prosedur yang relatif standar
      Menangani data rinci
     Berfokus historis
         Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
   Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
         Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
     Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
        Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
         Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
      Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
         SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
       SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
         Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
       Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
        Meningkatkan efisiensi
       Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
        Meningkatkan sharing knowledge
        Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
        Spesialis Informasi
        Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
         Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
         Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
        Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
         Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
         Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
         Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Adapun kerangka kerja sistem informasi dibagi menjadi 2 yang utama yaitu : Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
        Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
         Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
     Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.



Lajutkan Membaca...!!